Padang | sippfm.com– Belum selesai penanganan pasar Lubukalung pascaterbakar pada 13 Juli lalu, kemarin (14/8) dini hari, giliran pasar Kampung Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis yang ludes dilalap si jago merah. Sebanyak 28 petak kedai hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 3,5 miliar. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik di salah satu kedai yang berada paling belakang.

Imar, 55, salah satu warga yang melihat kejadian mengetahui kebakaran terjadi waktu subuh. Ia melihat mobil pemadam kebakaran sudah lalu lalang dan berupaya memadamkan kobaran api yang membakar kedai milik pedagang. “Sirene mobil pemadam mengagetkan warga. Orang-orang langsung keluar rumah dan melihat kebakaran tersebut,” ujar wanita paruh baya yang setiap harinya berbelanja di pasar tersebut.

Sementara itu, Rosmanidar, 48, salah seorang pedagang barang harian di Pasar Kampung Galapuang bersyukur karena kedai miliknya selamat dari kobaran api. Namun kedai milik adik iparnya hangus terbakar dan hanya tinggal puing. Katanya, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 03.15 yang menghanguskan 16 kedai semi permanen dan 12 kedai permanen. “Ada 28 kedai terbakar di dua blok di pasar ini,” ujarnya.

Para pedagang yang menjadi korban kebakaran itu menjual beraneka kebutuhan. Ada yang menjual pakaian, sembako, barang harian, pupuk, plastik dan lainnya. Bahkan dalam insiden itu, satu toko emas juga ikut terbakar.

Terpisah, Wali Nagari Kampung Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis, Ali Waldanah menceritakan saat kejadian angin bertiup cukup kencang sehingga api cepat menjalar ke banyak kedai milik pedagang. “Dari informasi sementara yang kami peroleh sumber apinya dari salah satu toko sembako yang mengalami korsleting arus listrik. Karena kedai sebagian terbuat dari kayu, api dengan cepat menyebar luas. Tapi kami tunggu keterangan resmi dari pihak terkait,” ujarnya.

Katanya, api baru dapat dipadamkan sekitar satu jam dari waktu kejadian. Dalam pemadaman sebanyak 9 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. “Diperkirakan kerugian mencapai Rp 3,5 miliar,” pungkasnya.

Ia menyebutkan, lokasi kejadian merupakan bangunan lama. Pasar tersebut menjadi pasar induk di Kecamatan Ulakan Tapakis. Karena kebanyakan nelayan dari Ulakan menjual hasil tangkapannya langsung ke pasar tersebut. Sehingga pasar ini lebih dikenal dengan ikannya segar dengan harga murah. “Bahkan banyak pembeli yang berasal dari luar nagari berbelanja di pasar tersebut,” ungkapnya.

Ali Waldanah menambahkan, ada sekitar 300 lebih pedagang menggantungkan hidup dari pasar tersebut. Selain itu ratusan suplier pertanian dan barang kebutuhan lainnya berasal dari darek sering menyuplai cabai dan sayuran. “Pasar ini juga menjadi aktivitas perdagangan bagi 8 nagari di Kecamatan Ulakan,” ungkapnya.

Untuk sementara pihaknya akan melakukan pendataan terhadap korban kebakaran dan memastikan total kerugian yang dialami pedagang. “Insya Allah nanti malam kami akan melakukan rapat koordinasi untuk menyikapi musibah ini. Mencari langkah-langkah dan solusi terhadap musibah ini,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah  Kabupaten Padangpariaman, Dewi Roslaini mengatakan pihaknya sudah melakukan survei di lokasi kebakaran. Meski begitu ia belum dapat memastikan total kerugian dan rencana tempat relokasi bagi pedagang yang menjadi korban. Untuk mengetahui penyebab dan kerugian, menurutnya butuh peninjauan lanjut oleh ahlinya.

”Kami akan adakan rapat dulu dengan stakholder terkait. Kami berharap pedagang bisa segera direlokasi. Tapi semuanyakan butuh pembahasan dan diskusi dulu. Terlebih pasar ini merupakan pasar milik pribadi jadi kami tinjau bagaimana kelanjutannya nanti,” terangnya dihubungi via telepon. (novitri)

Sumber: Padek.co