Silek atau Pencak Silat adalah seni olah raga bela diri yang tumbuh dan berkembang di wilayah Minangkabau sejak dahulu kala. Silek telah menjadi jati diri yang melekat kuat dalam kehidupan orang Minang, terutama kaum lelakinya. Olah raga ini menjadi “mata pelajaran” wajib bagi setiap anak-anak Minang setelah mengaji di Surau. Mereka baru diberikan izin pergi merantau meninggalkan kampung setelah menguasai ilmu seni bela diri ini.

Karena merupakan ilmu bela diri, silek tidak boleh digunakan secara serampangan, membabi-buta apalagi bertujuan mencelakai lawan. Gerakan-gerakan dalam silek lebih ditekankan kepada bagaimana menghindar dan berkelit dari serangan lawan tanpa harus menyakitinya. Hal ini tercermin dalam langkah-langkah yang dimainkan oleh pesilat, yaitu 3 langkah mundur dan 1 langkah maju.

Artinya seorang pesilat atau pandeka (pendekar) harus banyak mengalah, bersabar, dan tidak langsung memberikan perlawanan. Sekalipun terpaksa membalas, tapi tidak boleh mencelakai.