Berprasangka baik kepada siapapun adalah solusi sehat dalam pergaulan sosial. Karena sikap ini akan menjadi awal tumbuhnya rasa saling percaya, apresiasi dan keharmonisan antar personal. Orang yang senantiasa berprasangka baik pada orang lain akan merasakan ketenangan dalam hidupnya, tidak dihantui kecurigaan. Ia hanya akan berfikir pada kebaikan orang lain, dan itu akan membuat ia merasa aman dan nyaman.

Sebaliknya orang yang suka berburuk sangka akan dikejar-kejar kecurigaan pada setiap orang di sekitarnya, kemudian ia akan terpancing untuk mencari kesalahan orang lain demi melakukan pembenaran terhadap kecurigaanya, lalu untuk memperoleh pengakuan ia akan membeberkannya pada orang lain. Sampai disini ia akan terjerumus kedalam dosa. Lalu kemana muaranya? Tentu kepada hubungan sosial yang tidak baik dan permusuhan. Jadi semua berawal dari prasangka.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka (kecurigaan), sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain ” [Qs. Al Hujurat: 12]

Nah, untuk menjaga diri kita agar tidak terjerumus dengan buruk sangka ini, mari gunakan kaca mata positif untuk orang lain. Cari minimal 4 aib kita sebelum mencari 1 aib orang lain.