Sekacau apa dunia jika disiplin tiada? Disiplin membuat semuanya indah, indah teratur dan damai

(فَٱسۡتَقِمۡ كَمَاۤ أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡا۟ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِیرࣱ)
[Surat Hud 112]
Artinya : “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

Terkadang kita bosan mendengar kata kata disiplin. Disiplin membuat kita terikat. Disiplin membuat kita tertekan. Disiplin membuat kita elergi bahkan tidak bahagia. Percayalah. Itu semua adalah hoax. Tahukah kita. Kalau tidak ada disiplin, justru sebaliknya yang terjadi? Coba bayangkan jika di jalan raya tidak ada disiplin. Lampu merah mestinya berhenti, tetap diterobos. Lampu hijau mestinya jalan tapi seenaknya berhenti. Semuanya akan kacau bukan?

Sebenarya sejak lahir kita sudah hidup karena disiplin. Ketika seorang ibu hamil. Dia harus disiplin menjaga kehamilannya, makan makanan bergizi, menjaga kondisi tubuh agar tidak lelah. Hingga melahirkan. Setelah lahir pun kita disusui dengan disiplin minimal 2 jam sekali. Tidak boleh makan makanan lain kecuali setelah usia 7 bulan. Harus dibawah pengawasan full selama 2 tahun. Dan ternyata kita kita bisa besar sekarang karena kedisiplinan ibu merawat kita.

Apakah ibu merasa terpaksa mengurus kita? Tidak. Karena ibu merasa itu penting dan melakukannya dengan bahagia. Sesungguhnya begitu pula hendaknya kita. Segala aturan di dunia ini adalah untuk keberlangsungan hidup kita. Kereta kalau sudah tidak di rel apa masih bisa berjalan?

Bahkan Allah memberikan kewajiban kewajiban yang harus dilakukan dengan disiplin setiap hari. Shalat lima waktu. Itu adalah pendidikan disiplin paling tinggi di dalam Islam. Seumur hidup. Belum lagi ibadah puasa. Makan saat sahur. Jika waktu subuh masuk sudah tidak boleh makan. Walaupun kita ketiduran, puasa harus tetap jalan. Baru bisa berbuka setelah magrib. Kalau tidak, ya puasanya tidak sah. Kalau melanggar syarat puasa berarti kita harus laksanakan konsekuensinya.

Ternyata kedisiplinan itu sudah kita jalani seumur hidup kita. Ternyata kedisiplinan itu modal kita untuk hidup dan sukses di dunia ini. Lantas kenapa kita masih belum ikhlas jika kedisiplinan itu kaffah di dalam setiap aktifitas kita.? Termasuk di dalam mendidik jiwa jiwa calon manusia masa depan. Wujudkan disiplin di dalam hidupmu, sikap itu juga akan menular di dalam keluargamu, lingkungan kita dan termasuk anak didik kita.

Dalam ayat di atas menunjukkan bahwa, disiplin bukan hanya tepat waktu saja, tetapi juga patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Melaksanakan yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Di samping itu juga melakukan perbuatan tersebut secara teratur dan terus menerus walaupun hanya sedikit. Karena selain bermanfaat bagi kita sendiri juga perbuatan yang dikerjakan secara kontinyu dicintai Allah walaupun hanya sedikit.

Disiplin pribadi merupakan sifat dan sikap terpuji yang menyertai kesabaran, ketekunan dan lain-lain. Orang yang tidak mempunyai sikap disiplin pribadi sangat sulit untuk mencapai tujuan. Jika kita tidak mendisiplinkan diri, kehidupan pasti memaksa kita untuk disiplin. Selamat berkhidmat guru guru tangguh dan pejuang kebaikan.

Donis Satria (Direktur Pendidikan dan Guru Syar’i Madrasah Perguruan Islam Ar Risalah, Sumbar)